Postingan

Menampilkan postingan dengan label Metro

BNN : Bandar Tembakau Gorila Sudah Masuk Depok

Gambar
Metro , Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Depok Ajun Komisaris Besar Hesti Cahyasari mengatakan peredaran tembakau gorila di Kota Depok mulai marak. BNN telah membidik salah satu bandar tembakau gorila yang sudah masuk ke kota tersebut. "Penyebaran tembakau gorila memang sudah masuk ke Depok," kata Hesti, Minggu, 5 Januari 2017. Menurut dia, narkotika golongan 1 ini masuk lewat jalur online dan pertemanan di media sosial. Baca : Polisi Depok Ciduk Pelajar Pengedar Tembakau Gorila Hesti mengatakan pihaknya sedang mendalami laporan masyarakat terkait peredaran tembakau gorila di Depok. "Sudah dikantongi orangnya, tapi sedang kita dalami," kata dia. Menurut dia, tembakau jenis ini target pasarnya adalah kalangan pelajar hingga mahasiswa. Sebelumnya, kepolisian sudah menangkap seorang pengedar tembakau gorila dari kalangan pelajar pekan lalu. Tersangka yang baru berusia 17 tahun itu, menurut Hesti, bukan lagi pengguna. "Barang yang

Inilah Mobil Mewah Dodi Triyono Korban Pembunuhan di Pulomas  

Perampok Sadis Pulomas, Ramlan Tersangka yang Dibantarkan  

Perampok Sadis Pulomas, Ramlan Tersangka yang Dibantarkan

Gambar
Metro , Depok - Ramlan Butarbutar, terduga pelaku perampokan sadis Pulomas, ternyata masih dalam status tersangka perampokan di Depok. Ia bisa bebas berkeliaran karena Kesatuan Reserse dan Kriminal Polresta Depok meminta pembantaran, atau menangguhkan penahanan sementara dengan alasan kesehatan, terhadap Ramlan. Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Kota Depok, Priatmaji mengatakan kasus perampokan yang dilakukan Ramlan Butarbutar di Depok telah P21 atau lengkap. Namun, karena Ramlan sakit, Kepolisian Depok minta spesialis perampokan rumah mewah ini dibantarkan. Priatmaji mengatakan Ramlan dijerat pasal 365 ayat 2 ke 2 tentang tindak kejahatan dua orang atau lebih secara bersekutu. Tuntutan paling lama 12 tahun penjara. "Masuknya perkara ke kami 18 Agustus 2015," kata Priatmaji di kantornya, Kamis, 29 Desember 2016. Ramlan Butarbutar ditangkap polisi dan ia akhirnya tewas dalam perjalanan ke rumah sakit, setelah ditembak karena melawan. BACA: Dua Pelak

Pesan Terakhir Diona ke Ibunya: Mama Aku Udah Belajar Shalat

Pesan Terakhir Diona ke Ibunya: Mama Aku Udah Belajar Shalat

Korban Perampokan Pulomas Sering Diajak Karaoke Tetangga

Evaluasi Ganjil-Genap, Dalam 77 Hari Ada 4.861 Pelanggaran

Gambar
Metro , Jakarta - Sejak diterapkan sistem pembatasan kendaraan berplat ganjil-genap di sejumlah ruas jalan protokol Jakarta pada 30 Agustus 2016 lalu, Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta mencatat evaluasi penerapan sistem ganjil-genap dari segi pelanggaran hingga kecepatan kendaraan yang melintas. Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Andri Yansyah mengatakan evaluasi penerapan sistem ganjil genap digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan sistem dalam mengurangi kemacetan lalu lintas. "Evaluasi ganjil genap merupakan kegiatan rutin untuk mengukur keberhasilan sistem," kata Andri di Balaikota pada Selasa, 27 Desember 2016. Dalam data yang diberikan Dishubtrans DKI, tercatat sebanyak 4.861 pelanggaran sistem ganjil-genap pada 77 hari pelaksanaan, yaitu 30 Agustus-16 Desember. Pelanggaran dengan penahanan Sura Izin Mengemudi (SIM) sebanyak 3.264 dan pelanggaran dengan penahanan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) sebanyak 1.597. Selain pe

Jadi Terdakwa, Ahok Yakin Djarot Tak Berkhianat

Pelaku Pembunuhan di Pulomas Sempat Todongkan Senjata Api

Gambar
Metro , Jakarta - Polisi masih terus menyelidiki motif dari penyekapan dan pembunuhan di rumah mewah milik seorang arsitek bernama Dodi Triyono di Jalan Pulomas Utara, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa, 27 Desember 2016. Kepala Subdirektorat Jatanras Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hendy F Kurniawan mengatakan, pihaknya telah meminta keterangan lima korban yang masih menjalani perawatan di rumah sakit. Dalam pemeriksaan, salah satu pembantu rumah tangga Dodi yang selamat mengatakan, pelaku sempat menodongkan senjata api ke sopir bernama Yanto saat hendak mengeluarkan mobil. Adapun Yanto ikut tewas bersama Dodi dan empat anggota keluarga lainnya. "Dari keterangan pembantu yang selamat, pelaku datang saat Yanto membuka pintu pagar karena ingin mengeluarkan mobil," kata Hendy saat dikonfirmasi, Selasa. Diduga, pelaku berjumlah tiga orang. Dari ketiga pelaku teraebut, ada dua orang yang membawa senjata api dan satu orang membawa senjata tajam jenis golok

Pelaku Pembunuhan di Pulomas Sempat Todongkan Senjata Api

Gambar
Metro , Jakarta - Polisi masih terus menyelidiki motif dari penyekapan dan pembunuhan di rumah mewah milik seorang arsitek bernama Dodi Triyono di Jalan Pulomas Utara, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa, 27 Desember 2016. Kepala Subdirektorat Jatanras Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hendy F Kurniawan mengatakan, pihaknya telah meminta keterangan lima korban yang masih menjalani perawatan di rumah sakit. Dalam pemeriksaan, salah satu pembantu rumah tangga Dodi yang selamat mengatakan, pelaku sempat menodongkan senjata api ke sopir bernama Yanto saat hendak mengeluarkan mobil. Adapun Yanto ikut tewas bersama Dodi dan empat anggota keluarga lainnya. "Dari keterangan pembantu yang selamat, pelaku datang saat Yanto membuka pintu pagar karena ingin mengeluarkan mobil," kata Hendy saat dikonfirmasi, Selasa. Diduga, pelaku berjumlah tiga orang. Dari ketiga pelaku teraebut, ada dua orang yang membawa senjata api dan satu orang membawa senjata tajam jenis golok

Kecurigaan Sheila Putri Bongkar Pembunuhan Pulomas

5 Jenazah Korban Pembunuhan di Pulomas Dibawa ke RS Polri

Gambar
Metro , Jakarta - Lima mobil jenazah meninggalkan lokasi pembunuhan sadis di di Jalan Pulomas Utara, Pulogadung, Jakarta Timur sekitar pukul 16.00 WIB. Mobil tersebut untuk membawa jenazah korban yang tewas. Rencananya, korban akan dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk diautopsi dan divisum. "Mau langsung dibawa ke RS Polri untuk diotopsi," ujar Kabid Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di lokasi, Selasa, 27 Desember 2016 Berdasarkan pantauan Tempo, sebelum dibawa menggunakan mobil, jenazah-jenazah tersebut dibungkus menggunakan kantung mayat berwarna orange. Sebelumnya diberitakan, enam orang ditemukan tewas di sebuah rumah di jalan Pulomas Utara No 7A, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa, 27 Desember 2016. Mereka diduga satu keluarga yang menjadi korban perampokan. Enam korban tewas tersebut, yakni Dodi Triyono, 59 tahun, Diona Arika Andra (16), Dianita Gemma Dzalfayla (9), Amel, teman anak korban, Yanto d

Polisi Telusuri Motif Perampokan dan Pembunuhan Pulomas