Langsung ke konten utama

Facebook dan Google Perangi Berita Palsu di Pemilu Prancis

Tekno, Paris - Berita palsu di Facebook dan Google mencapai jutaan orang selama pemilu AS, dan Prancis ingin memastikan pemilu mereka tidak mengalami hal tersebut.

Untuk itu, Facebook telah bekerja sama dengan delapan organisasi berita utama termasuk Agence France Presse (AFP), LeMonde dan Les Echos untuk memerangi informasi palsu selama pemilu April di Prancis.

Baca:
Asus ZenFone 3 Max ZC553KL, Andalkan Baterai Besar
Sudah Mewabah di Afrika, Ulat Armyworm Ancam Asia
Peretas Rusia Mengguncang Amerika, Siapa Sebenarnya Mereka?

Jika pengguna melaporkan sebuah artikel, hal itu akan dikirim ke sebuah portal khusus yang diawaki oleh pakar media. Setelah diverifikasi sebagai palsu oleh setidaknya dua organisasi, pengguna akan diperingatkan, dan akhirnya, artikel berdasarkan fakta akan diusulkan sebagai gantinya. Facebook dan Google akan mengurangi eksposur web yang melakukan pelanggaran berulang kali.

Upaya lain bernama CrossCheck, diluncurkan oleh Google News Lab, koalisi berita the First Draft dan 17 mitra media. "Inisiatif ini akan membantu publik mengetahui apa dan siapa yang harus dipercaya di media sosial, pencarian web dan konsumsi berita online umum dalam beberapa bulan mendatang," menurut situs tersebut.

Upaya terakhir ini akan membutuhkan tenaga kerja yang cukup besar, sehingga kelompok media Prancis telah meminta mahasiswa jurnalistik untuk membantu.

Karena tenaga kerja itu perlu memeriksa berbagai cerita, kelompok media Prancis awalnya enggan bermitra dengan Facebook. Namun, Facebook mengatakan bahwa algoritma akan menyingkirkan sebagian besar posting palsu.

"Itu bagian yang meyakinkan kami untuk bergabung dengan Facebook," kata Direktur LeMonde Jérôme Fenogliov. "Untuk pertamanya, kami dapat memberikan umpan balik pada algoritma tersebut jika ada masalah editorial dengan artikel."

Sementara upaya ini menargetkan berita pemilu Prancis, Google dan Facebook bakal membawanya pada saat pemilu Jerman yang akan datang. "Ini pertama kalinya kami mencoba inisiatif tersebut untuk suatu jangka waktu yang panjang," kata Jenni Sargent dari First Draft. "Jika berhasil, kami akan terus melakukan itu."

Putaran pertama pemilihan Prancis berlangsung pada 23 April, dan putaran kedua kemungkinan dijadwalkan pada bulan Mei.

ENGADGET | ERWIN Z

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kapal AL Cina Tangkap Drone Bawah Laut AL Amerika

Pemerintah Belum Akan Terbitkan Surat Jaminan Pinjaman LRT

Cara membuat screenshot manual