Langsung ke konten utama

Menteri Rudiantara: Lama-lama Kami Gerah dengan Berita Hoax

Nasional, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengakui pemerintah lama-lama gerah terus-menerus diserang dengan berita hoax. Ini pula yang menjadi alasan Presiden Joko Widodo menggelar rapat kabinet terbatas soal antisipasi perkembangan media sosial, Kamis, 29 Desember 2016.

"Sebetulnya beliau itu, sangat toleran terhadap dunia maya,” kata Rudiantara, seusai rapat terbatas di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Tapi lama-lama tak nyaman dengan berita-berita tidak benar itu. “Ya, enggak bisa begini terus.”

Rudiantara mengatakan itu untuk menjawab pertanyaan mengenai Presiden Jokowi mengenai berita-berita tidak yang tidak benar di media sosial saat ini. Presiden memerintahkan penegakan hukum yang tegas dan keras terhadap penyebar berita hoax. "Penegakan hukum harus tegas dan keras. Dan kita harus evaluasi media-media online yang sengaja memproduksi berita-berita bohong tanpa sumber yang jelas, dengan judul yang provokatif dan mengandung fitnah," ujar Presiden saat membuka sidang kabinet terbatas hari ini di kantor Kepresidenan, Jakarta.

Salah satu contoh berita hoax, kata Menteri, adalah tentang pekerja ilegal asal Cina di Indonesia. Menurut Rudiantara, jumlah pekerja asal Cina sekitar 21 ribu. "Darimana angka 10 juta?"

Beredarnya kabar hoax ini diakui Rudiantara bisa menghabiskan energi jika tidak ditangani secara cepat. Penanganan itu dilakukan melalui penapisan dan penegakan hukum.

Dari sisi Kementerian Kominfo, Rudiantara mengatakan penapisan akan dilakukan lebih cepat lagi. Sedangkan dari sisi penegakan hukum, dia mengakui sudah berjalan dengan baik. Menteri mencontohkan orang-orang yang sudah diproses hukum karena dugaan menyebar hoax. "Kan sudah ada yang dipanggil. Orang kadang enggak kapok kalau enggak dipanggil," kata dia.

Proses hukum atas penyebar berita hoax bisa dilakukan dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik maupun KUHP dengan pasal menebar kebencian. "ITE itu kebetulan di dunia maya, tapi substansinya kan bisa tidak di dunia maya," kata Rudiantara.

AMIRULLAH

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kapal AL Cina Tangkap Drone Bawah Laut AL Amerika

Pemerintah Belum Akan Terbitkan Surat Jaminan Pinjaman LRT

Cara membuat screenshot manual