Dunia , Washington - Kapal Angkatan Laut Cina menangkap pesawat nirawak (drone) milik Angkatan Laut Amerika di Laut Cina Selatan. Pentagon, pusat Kementerian Pertahanan Amerika, menyatakan drone itu merupakan alat tes kondisi air. Kapten Angakatan Laut Amerika, Kapten Jeff Davis, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Kamis, 15 Desember 2016. "Lokasinya di sekitar 50 Nautical Mile timur laut Subic Bay," kata dia seperti dilansir Washington Post, Sabtu, 17 Desember 2016. Subic Bay merupakan perairan internasional di Laut Cina Selatan. Pemeriksaan kondisi perairan dilakukan oleh USNS Bowditch, sebuah survey kapal oseanografik. Dua pesawat tidak berawak diterjunkan untuk mencari tahu informasi yang bisa membantu operasi AU Amerika. Namun sebuah kapal Cina mendekati area tersebut dan menjatuhkan bom. Satu pesawat tertangkap dan membawa drone itu.
Bowditch telah menghubungi pemerintah Cina meminta drone dikembalkan. "Kami ingin drone dikembalikan d...
GURU ‘NAHUM SITUMORANG’ Copas dari - suaratapian.com 20 Oktober 2020, tepat 51 tahun lalu Nahum Situmorang wafat, 20 Oktober 1969 di Rumah Sakit Elisabeth Medan. Siapa Nahum Situmorang? Barangkali banyak yang tak mengenalnya. Apalagi memang kurang apresiasi tulisan, yang mengangkatnya, bahkan buku biografinya sampai sekarang belum ada. Soal literatur dan penelitian, baru ada satu skripsi yang mengulas siapa Nahum Situmorang, dan baru satu buku, itu pun kumpulan lagu Tapanuli Modern Ciptaan Nahum Situmorang. Nahum lahir di Sipirok pada tanggal 14 Februari 1908, putra dari Guru Kilian Situmorang, sebagai anak kelima dari delapan bersaudara. Tiang penghidupan di seniman, menyanyi dan mengarang dimulainya sejak masih remaja. Dia lulusan sekolah guru, Kweekschool di Lembang, Bandung. Namanya dicatat ikut dalam barisan Perintis Kemerdekaan sebagai anggota Kongres Pemuda dan mengikuti sayembara menciptakan lagu kebangsaan. Hanya saja sayembara ini dimenangkan oleh WR Supratman, sem...
Nahum Situmorang, Komponis Besar dari Tanah Batak Copas dari tagar.id 14 February 2021 | 18:43 WIB Medan - Pada 14 Februari 1908 atau 113 tahun lalu, seorang komponis besar dari Tanah Batak lahir. Namanya Nahum Situmorang. Darinya tercipta karya-karya lagu yang sampai hari ini tetap hidup dan dinyanyikan banyak orang, bukan saja para penyanyi tetapi juga pengagumnya. Siapa yang tak mengenal lagu berjudul Anakhonhi do Hamoraon di Au, Pulo Samosir, O Tao Toba, Rura Silindung, dst. Lagu-lagu ini terus dinyanyikan terutama orang-orang Batak hingga hari ini. Karyanya memang abadi dan memiliki nilai estetika yang kuat, kaya metafora, dan menguasai filosofi serta nilai-nilai anutan masyarakat Batak. Salah seorang ahli waris komponis besar ini, Erwin Situmorang menyebut ada kurang lebih ada 140 karya gubahan Nahum Situmorang dalam kurun 30 tahun, sejak 1932-1962. Tahun 50-60-an adalah masa produktif pria kelahiran Sipirok, Tapanuli Selatan tersebut. Di fase itu Nahum Situmorang menc...
Komentar
Posting Komentar
Bilamana ada hal hal yang ingin ditanyakan, tulis dikomentar......